Interviu Evaluasi SmartCity Tahap 1 (Konsultasi, saran, Masukan dari tim Evaluator
Pada hari senin tanggal 24 Juni 2024 ,waktu 10.00 sd 11.00 WIB atau 11.00 sd 12.00 wita Kabupaten Wonosobo melakukan evaluasi tahap 1 melalui daring, evaluasi ini dilaksanakan pada 241 Kab/Kota dan beberapa Provinsi seIndonesia bertempat di Denpasar Bali. Evalusi boleh dilakukan secara daring/Luring sesuai jadawal yang ditentukan oleh kementerian Komunikasi dan Informatika.
- Materi Evaluasi :::
- Gribig darojat :
Pertanyaaan dan sarat tentang kkebijakan mastersplan smartcity klau bisa dikembangkan dari peraturan Bupati menjadi perda dan disesuaikan denga RPJMD, karena beberapa kebijakan dari dimensi smartcity sudah ada yang berbasis peraturan daerah .
Pengelolaan Sampah menjadi masalah utama untuk pendanaan masuk dalam APBD , adanya dilakukan creative funding strategy atau KPBU (kerjasama anatar pemerintah dan swasta_untuk menanggani sampah menjadi lebih smart.
- Sony Fajar S.Gregulasi
Upaya penyelesaian Permasalahan Blank Sport /Infrastruktur TIK tidak hanya mengandalkan dari Provider Pemriintah tapi perlu mencoba terobosan dengan adanya Starlink, Penganggaran desa untuk mencukupi kebutuhan Jaringan internet .Masalah keterbatasan Sdm adanya kerjasama dengan perguruan tinggi dengan memanfaatan program pembelajaran kurikulum merdeka /memanfaatkan magang untuk mencukupi kebutuhan SDM . ada beberapa saran, masukan dan pertanyaan yang disampaikan oleh 4 evaluar antara lain:
- Mariam M.barata:
Pada smart ecnomy dan Smart Branding mengapresiasi adanya aplikasi/platform digital https://ayopromo.com/ namun perlunya kolaborasi dan perluasan jangkauan jaringan untuk meningkatkannilai economy dan permasalahan admin
Ayo promo dengan memanfaatkan para pelaku ekonomi .
Pada pelaksanaan Java balon perlu dilakukan kolaborasi dan kebijakan /regulasi yang mengatur tentang pelaksanaan balon udara berserta sanksi yang melanggar demi keselamatan penerbangan..
Pada Smart Living untuk penanganan stunting tidak hanya sampai tingkatan perangkat daerah perlu adanya kolaborasi sampai level poryandu/ faskes desa.,upaya penyelesaian masalah dengab inovasi tidak mengandalakan dari APBD tapi perku kerjasama yang baik dari Pemerintah, masayarakat, Swasta dengan CSR, creative funding .
- Hari s Noegroho:
Pada Smart Environment : Dengan potensi Wonosobo yang cukup baik dari segi alamnya ,harusnya mempunyai nilai lebih /inovatif dalam pengelolaan sampah tidak perlu meniru dari kabupaten lain .Potensi sampah harusnya bukan menjadi permalahan namun menjadi inovasi yang mempunyai nilai economy lebih , serta kreatif dengan pendanaan yang yang sedikit mampu mengolah /menyelesaikan masalah sampah dengan mengubah menjadi lebih manfaat. Di Jawa Tengah banyak sekali inovasi dari environment yang telah dilakukan.mengolah sampah menjadi Bio Carbon yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan bisa mengurangi pengunaan bahan kimia.